Hai sobat blog...
Setiap orang pasti memiliki hobi yang berbeda beda. Tidak
harus selalu berpergian jauh dan menghabiskan banyak uang, hobi dapat berupa
aktivitas sederhana namun cukup menghibur dan menyenangkan. Salah satunya
adalah membaca novel atau membaca 5 contoh pidato tentang pendidikan.
Apakah kamu memiliki bakat tersebut? Nah, jika jawabanmu
ya, novel apa saja yang sudah kamu baca?
Seiring suburnya perkembangan minat baca masyarakat di
Tanah Air, judul pilihan novel buatan penulis dalam negeri pun semakin
bertambah banyak. Setiap tahunnya, terbit novel Indonesia terbaru yang
bervariasi.
Di antara judul-judul yang ada, terdapat beberapa judul
novel Indonesia terbaik yang cocok untuk mengisi waktu senggangmu. Dari
Judul-judul tersebut, terdapat sedert judul novel terbaik Indonesia sepanjang
masa loh.
Lantas, apa saja ya novel-novel Indonesia terbaik
tersebut? Yuk, simak penjelasannya hingga tuntas ya!
10 Novel Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
1. 5 CM – Donny Dhirgantoro
5 cm adalah salah satu novel Berbahasa Indonesia yang
bisa dibilang sukses besar. Buktinya, novel karya Donny Dhirgantara ini telah
laku jutaan kopi dan telah dicetak ulang berkali-kali. Tak heran, kalau kamu ke
toko buku, buku ini pasti dipajang di rak "Best Seller". Kali ini kita
akan meresensi buku 5 cm ini.
Novel ini bercerita tentang persahabatan, mimpi, dan
cita-cita. Cocok sekali dibaca oleh kalangan muda karena tema yang diangkat
juga berkisar diantaraa kehidupan mahasiswa dan kalangan muda. Novel ini juga
mengajarkan kita untuk berani bermimipi, tidak boleh menyepelekan kemampuan
diri sendiri, dan selalu pantang menyerah.
2. Ayat-ayat Cinta – Habiburrahman El Shirazy
Novel "Ayat-Ayat Cinta" karya Habiburrahman El
Shirazy menjadi novel best seller di tahun 2000-an. Novel yang kental dengan
nuansa Islami ini juga menjadi salah satu buku yang cukup laris di tahun
2000-an.
Di dalamnya memuat cerita percintaan ala Islam yang
mungkin tidak lazim dilakukan pada kehidupan anak muda modern. Meski tema cinta
cukup mendominasi, karya sastra ini turut memasukkan unsur dakwah dan latar
belakang budaya Islam.
Penulis menyelipkan penggunaan bahasa Arab formal (fusha)
dan informasi ('amiya) di hampir setiap paragraf. Kendati demikian, pembaca
diberikan catatan kaki untuk mempermudah memahami.
Latar tempat novel ini banyak mengambil lokasi di negara
Mesir dan sebagiannya di Indonesia. Suasana Mesir di musim panas digambarkan
dengan untaian kalimat yang halus. Di negara tersebut, tokoh utama bernama
Fahri sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar dan mengalami berbagai hal
dalam kehidupan kesehariannya, termasuk urusan asmara.
"Ayat-Ayat Cinta" bermula dari cerita
bersambung yang dimuat pada harian Republika. Potongan-potongan cerita lantas
dicetak menjadi novel dan diterbitkan bersama oleh Penerbit Republika dan
Pesantren Basmala Indonesia pada Desember 2004.
3. Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia adalah salah satu karya besar dalam ranah
sastra Indonesia, diciptakan oleh seorang sastrawan tanah air yang memang
mengabdikan diri dan hidupnya untuk membuat sebuah rencana keabadian. Beliau
adalah Pramoedya Ananta Toer.
Bumi Manusia mengambil latar pada tahun 1918 pada masa
kolonial Belanda. Seorang pemuda bernama Minke melanjutkan pendidikannya dalam
sebuah sekolah elit yang diperuntukkan bagi orang Eropa, Belanda dan kaum
priyayi.
Minke juga bukan hanya seorang pemuda pribumi biasa, ia
begitu cakap dan berwawasan luas, dengan
kepandaiannya dalam menulis, ia berhasil menerbitkan opininya dalam surat
kabar. Terbukanya wawasan Minke, ternyata turut mengubah cara pandangnya
terhadap orang Eropa, Belanda.
Ia tidak lagi menganggumi mereka, melainkan mengecam
segala penindasan yang telah mereka buat bagi bangsanya. Dalam perjalanan
Minke, ia juga bertemu seorang gadis
cantik keturunan Indo-Belanda bernama, Annelies Mellema. Annelies tinggal
bersama ibunya yang dipanggil sebagai Nyai Ontosoroh.
Hasil dari hubungannya dengan Annelies tampak bahagia
sesaat, namun menimbulkan berbagai dampak bagi Minke dan Nyai Ontosoroh. Tidak
hanya mendapat gunjingan dan tuduhan melakukan hal-hal tak senonoh dengan Nyai,
Minke pun harus dipaksa menerima kepergian Annelies.
Semua itu karena hukum Belanda yang memang tidak berpihak
pada pribumi, Minke berusaha dengan keras untuk mengembalikan hak-hak yang
seharusnya mereka miliki. Termasuk, menahan kepergian paksa Anneliese akibat
hukum Belanda.
4. Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan
Novel Cantik Itu Luka (2002) merupakan salah satu karya
Eka Kurniawan, penulis Indonesia yang mendunia beberapa tahun terakhir.
Buku-buku fiksi Eka Kurniawan umumnya bertema serius dan memiliki penggemarnya
sendiri.
Novel Cantik itu Luka
karya Eka Kurniawan bercerita tentang kehidupan masyarakat Indonesia di
zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan era-era kemerdekaan di sebuah tempat
yaitu Halimunda. Pada novel ini, terdapat kurang lebihnya lima belas tokoh
utama yang selalu muncul dan menggerakan cerita dengan alur yang cukup rumit.
5. Laskar Pelangi – Andrea Hirata
"Laskar Pelangi" merupakan novel karya Andrea
Hirata yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. Secara garis besar, novel
ini menceritakan kehidupan anak-anak daerah di Belitong (saat ini Provinsi
Bangka Belitung).
Kisah ini dimulai dari rencana penutupan SD Muhammadiyah
di Gantung, Belitung Timur. Sebagai syarat perizinan kegiatan belajar mengajar,
perlu setidaknya 10 siswa untuk angkatan tahun tersebut.
Andrea Hirata membuka cerita dengan memberikan ketegangan
di awal. Menit-menit terakhir pendaftaran siswa tahun ajaran baru, jumlah
pendaftar belum mencukupi standar siswa sebanyak 10 orang.
Kecemasan disuguhkan penulis dengan penggambaran pidato
penutupan sekolah oleh Pak Harfan selaku kepala sekolah. Melalui ketegangan ini
muncul sesosok anak bernama Harun yang melengkapi jumlah siswa SD Muhammadiyah
Gantong.
Karena murid yang terdaftar genap berjumlah 10 orang,
sekolah dengan bangunan sederhana tersebut tetap diizinkan beroperasi. Ke-10
anak ini kemudian diberikan nama oleh guru mereka, Bu Mus dengan nama
"Laskar Pelangi".
Tokoh-tokoh dalam novel ini di antaranya: Ikal, Lintang,
Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun.
6. Lelaki Harimau – Eka Kurniawan
Novel Lelaki Harimau adalah novel kedua Eka Kurniawan.
Novel ini mengisahkan Margio, lelaki dua puluh tahun yang membunuh seorang
lelaki paruh baya bernama Anwar Sadat. Margio tidak mengakui bahwa dirinyalah
yang membunuh seniman di kotanya itu, Margio berdalih bahwa ia dirasuki harimau
putih yang hidup dalam tubuhnya.
Novel ini berkutat pada latar belakang hidup Margio yang
demikian menyedihkan. Sepanjang novelnya pembaca akan mengetahui sebab-musabab
hidup keluarga Margio yang begitu pilu yang menyebabkan harimau putih dalam
tubuh Margio bangkit dan tentu saja itu merupakan konflik utama dalam novel
Lelaki Harimau ini.
7. Negeri 5 Menara – Ahmad Fuadi
Negeri 5 Menara adalah roman karya Ahmad Fuadi yang
diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2009. Novel ini bercerita tentang
kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda menuntut ilmu di Pondok Madani
(PM) Ponorogo Jawa Timur yang jauh dari rumah dan berhasil mewujudkan mimpi
menggapai jendela dunia.
8. Dilan – Pidi Baiq
Pidi Baiq, sebuah nama yang tidak asing bagi pecinta novel.
Pasalnya, banyak novel yang telah dilahirkan seperti “Dilan: Dia Adalah Dilanku
1990”. Novel tersebut adalah karya beliau yang kesembilan.
Dilan 1990 ini menceritakan tentang anak remaja bernama
Milea. Dia adalah siswi pindahan dari Jakarta ke SMA di Bandung. Selama
menempuh pendidikan di Bandung, dia bertemu dengan Dilan yang merupakan kakak
kelas Milea sekaligus anggota geng motor yang terkenal di Jakarta.
Lama kelamaan Dilan menjadi ketua geng motor yang
ditakuti oleh banyak anak remaja. Awalnya, Milea mengira jika Dilan anak yang
nakal, suka mabuk-mabukan, karena mendapati Dilan sering nongkrong di tempat
yang dianggap sarangnya anak nakal.
Meskipun cerita ini dibumbui fiksi, ternyata merupakan
kisah nyata. Seperti penggambaran setting Bandung pada tahun 1990 yang begitu
menakjubkan. Benar-benar terasa. Kisah dua remaja yang dilanda cinta monyet
pada umumnya.
9. Rindu – Tere Liye
Rindu merupakan
sebuah karya yang tercipta dari daya imajinatif dan kreatif seorang pengarang
bernama Tere Liye. Pengarang menyajikan sebuah suguhan cerita bergenre sejarah
dengan berbagai konflik yang membangun alur cerita. Meskipun diwarnai dengan
latar sejarah, akan tetapi novel Rindu tidak terlepas dari tema cinta,
keluarga, dan nasionalisme.
Cerita dalam novel Rindu dibuka dengan penggalan sejarah
yang berkisar pada tahun 1938 dengan lokasi Pelabuhan Makassar. Sebuah
perjalanan sakral akan dilaksanakan menggunakan kapal uap kargo terbesar di
masa itu dengan nama kapal Blitar Holland milik Belanda.
10. 11:11 – Fiersa Besari
Terakhir, novel 11:11 (Sebelas - sebelas) yang merupakan
sebuah karya pembuktian dari Bung Fiersa. Lewat Buku ini, Fiersa Besari
membuktikan bahwa imajinasinya bisa melampaui hal-hal yang selama ini dia
sajikan di buku-buku sebelumnya.
Novel yang satu ini berbentuk cerita pendek. Sesuai
namanya, disini ada 11 lagu yang dijadikan 11 bab cerita pendek yang
berbeda-beda. Uniknya, tiap ceritanya punya rasa dan pengalaman yang di unik di
tiap bab.
Itulah seputar informasi mengenai 10 novel Indonesia
terbaik sepanjang masa. Dari deretan novel di atas, kamu udah baca yang mana
nih?
Komentar
Posting Komentar